ads

kudusnet.com

Informasi Lugas dan Terpercaya

Kuliah Tamu Prodi PBSI UMK, Andri Winjaya Laksana Bahas Cara Menulis Artikel Jurnal Internasional

Kudusnet.com
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
Andri Winjaya Laksana hadir dalam kuliah tamu Prodi PBSI FKIP Universitas Muria Kudus, Jumat (17/01/2025).

KUDUS, kudusnet.com – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) mengadakan kuliah tamu  dengan tema Optimalisasi Publikasi Jurnal Internasional Bereputasi, di Ruang BIPA, Gedung J Lantai 1, Jumat (17/01/2025).

Peserta yang hadir adalah mahasiswa PBSI dari Semester 1, semester 3, dan semester 5. Mahasiswa yang hadir pun sangat antusias dan banyak yang aktif bertanya.

Kuliah tamu tersebut menghadirkan narasumber yang kompeten yaitu Dr. Andri Winjaya Laksana, M.H., selalu dosen Universitas Islam Sultan Agung (Unissula). Beliau merupakan Chief Editor Jurnal Scopus Ilmu Hukum Unissula.

“Jurnal adalah tulisan yang dibuat oleh orang yang kompeten dalam bidangnya, dan diterbitkan oleh sebuah instansi maupun lembaga. Artikel yang ditulis untuk jurnal biasanya akan direview oleh pakar di bidang studi tertentu sesuai dengan topik yang ditulis dalam artikel,” kata Andri kepada peserta kuliah tamu, Jumat (17/01/2025).

Ia menjelaskan bahwa, dalam menulis artikel untuk Jurnal Internasional ada hal penting yang harus diperhatikan diantaranya Pertama adalah artikel harus asli atau originalitas. Kedua artikel harus punya novelty atau kebaruan. Ketiga, artikel harus punya kontribusi yang penting.

Ada beberapa hal yang harus dihindari dalam publikasi  yaitu fabrikasi, falsifikasi, plagiarism, duplikasi, penyalahgunaan tenaga peneliti, dan melakukan perbuatan tidak adil. Pertama Fabrikasi merupakan Mengarang-ngarang atau memalsukan data, dan mempublikasikan hasil penelitian tanpa melakukan penelitian.

Kedua Falsifikasi, falsifikasi merupakah mengubah atau salah melaporkan data, mengubah hasil penelitian, termasuk membuang data secara sengaja untuk mengupah hasil.

Ketiga Plagiarism merupakan menggunakan gagasan, bahan, atau kata-kata orang lain tanpa menyebutkan  sumbernya. Keempat Duplikasi yaitu mempublikasikan hasil riset yang sama  pada lebih dari satu media tanpa ada penyempurnaan dari publikasi yang sama sebelumnya. Kelima, penyalahgunaan tenaga peneliti dan atau pembantu peneliti. Misalnya Peneliti Senior ke Yunior.

“Keenam, melakukan Perbuatan tidak adil. Misalnya Tidak mencantumkan nama pengarang atau salah mencantumkan urutan nama pengarang sesuai dengan sumbangan intelektual peneliti. Itu semua tidak boleh dilakukan” tegas pria kelahiran Wonogiri, 20 Mei 1983.

“Dalam memaparkan hasil penelitian di artikel hendaknya langsung memaparkan Temuan utama, atau temuan dari riset yang telah dilakukan. Kemudian kemukakan analisis perbedaan mendasar antara temuan dengan publikasi sebelumnya. Hasil pemaparan di dalam artikel akan lebih baik jika dilengkapi dengan ilustrasi missal berupa tabel, gambar foto, denah, diagram, dan sebagainya,” pungkasnya. (Noor Ahsin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *