Pelatihan Pembelajaran Drama bagi Guru dan Siswa di SMAN 1 Kayen: Kolaborasi Kreatif dengan PBSI FKIP UMK
PATI, kudusnet.com – SMAN 1 Kayen, bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK), mengadakan pelatihan pembelajaran drama bagi guru dan siswa, Jumat, (16/12/22).
“Pelatihan pembelajaran drama ini,’’ kata Dr. Drs. Mohammad Kanzunnudin, M.Pd. “Merupakan inisiatif bersama antara SMAN 1 Kayen dan PBSI FKIP UMK. Program ini melibatkan berbagai sesi pelatihan yang dirancang untuk memperkenalkan dan mengembangkan keterampilan dasar dalam seni drama. Peserta belajar teknik-teknik dasar akting, improvisasi, dan cara mengaplikasikan drama sebagai metode pembelajaran di kelas. Pelatihan ini juga mencakup pembuatan skenario pendek yang nantinya dipentaskan oleh para peserta,’’ ujarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh guru dan siswa dari SMAN 1 Kayen. Para guru yang berpartisipasi berasal dari berbagai mata pelajaran, sedangkan siswa yang terlibat adalah perwakilan dari beberapa kelas yang memiliki minat dalam seni dan pertunjukan.
”Tim dari PBSI FKIP UMK, yang terdiri dari dosen bertindak sebagai fasilitator dan instruktur. Mereka membawa pengalaman dan pengetahuan dalam seni drama dan pendidikan, memberikan panduan yang mendalam selama pelatihan,’’ kata Dr. Drs. Mohammad Kanzunnudin, M.Pd.
“Pelatihan ini berlangsung di aula utama SMAN 1 Kayen, yang terletak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Aula tersebut dipilih karena memiliki ruang yang luas dan fleksibel, memungkinkan peserta untuk berlatih gerakan dan adegan drama dengan leluasa. Selain itu, aula dilengkapi dengan panggung mini yang digunakan untuk simulasi pertunjukan,’’kata Mohammad Kanzunnudin.
Pelatihan berlangsung dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB. Jadwal ini mencakup sesi teori dan praktik, dengan penekanan lebih pada aktivitas interaktif dan partisipatif di sore hari,’’ kata Mohammad Kanzunnudin.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memperkenalkan seni drama sebagai alat pendidikan yang efektif dan menyenangkan. Kepala SMAN 1 Kayen, Alek Suhartono, S.Pd., M.Pd., menyatakan bahwa drama dapat menjadi metode yang inovatif dalam mengajar dan belajar, terutama dalam pengembangan keterampilan komunikasi dan ekspresi diri.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin memberikan guru dan siswa alat baru untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam mengekspresikan ide dan emosi,” jelasnya.
Para instruktur dari PBSI FKIP UMK memberikan penjelasan melalui presentasi interaktif dan demonstrasi langsung. Peserta diajak untuk terlibat dalam aktivitas improvisasi, latihan peran, dan pengembangan skenario. Setiap sesi diakhiri dengan diskusi dan umpan balik dari instruktur untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta. (Admin).