Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Melakukan Penelitian Ekologi Sastra dalam Peribahasa Banjar Mengungkap Kearifan Lokal
KUDUS, Kudusnet.com -21 Juni 2022 – Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dr. Nur Alfin Hidayati M.Pd melakukan penelitian ekologi sastra dalam peribahasa Banjar, mengungkapkan berbagai unsur kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi lisan masyarakat Banjar. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman terhadap lingkungan hidup, termasuk flora, fauna, dan budaya, yang tercermin dalam peribahasa Banjar.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis sejumlah peribahasa Banjar yang berkaitan dengan alam dan lingkungan. Peribahasa-peribahasa tersebut kemudian dianalisis maknanya dan dikaitkan dengan konteks ekologi dan kearifan lokal masyarakat Banjar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peribahasa Banjar mengandung banyak nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang berkaitan dengan alam dan lingkungan. Nilai-nilai tersebut antara lain:
Kesadaran akan kelestarian alam: Peribahasa Banjar banyak yang mengajarkan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Contohnya, peribahasa “Alam ba-alam, manusia ba-aturan” yang artinya alam memiliki hukumnya sendiri, dan manusia harus mengikuti hukum tersebut.
Penghargaan terhadap alam: Peribahasa Banjar juga mengajarkan tentang pentingnya menghormati dan menghargai alam. Contohnya, peribahasa “Alam itu ibu, manusia itu anak” yang artinya alam adalah ibu bagi manusia, dan manusia harus berbakti kepada alam.
Keseimbangan alam: Peribahasa Banjar juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Contohnya, peribahasa “Alam yang seimbang, hidup pun senang” yang artinya alam yang seimbang akan membuat hidup manusia menjadi senang.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pelestarian budaya dan kearifan lokal masyarakat Banjar. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat untuk lebih memahami nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang terkandung dalam peribahasa Banjar.
Dr. Nur Alfin Hidayati M.Pd melakukan penelitian ini, mengatakan bahwa penelitian ini sangat penting untuk dilakukan karena peribahasa Banjar merupakan salah satu kekayaan budaya yang perlu dilestarikan. “Peribahasa Banjar mengandung banyak nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang dapat menjadi pedoman hidup bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap penelitian ini dapat memotivasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap budaya dan kearifan lokal masyarakat Banjar. “Penting bagi generasi muda untuk mempelajari dan memahami peribahasa Banjar agar mereka dapat melestarikan budaya dan kearifan lokal masyarakat Banjar,” tambahnya.
Dr. Nur Alfin Hidayati M.Pd menegaskan bahwa peribahasa Banjar mengandung kearifan lokal yang penting untuk dipahami dan dilestarikan. Penelitian ini berharap bahwa pemahaman generasi muda terhadap peribahasa Banjar dapat terus terjaga, mendorong kesadaran akan pentingnya kearifan lokal, dan memacu penelitian lebih lanjut untuk melestarikan tradisi lisan Banjar di masa mendatang.