Pembuatan Novel sebagai Alternatif Tugas Akhir Mahasiswa PBSI UMK

• 

KUDUS- Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unviersitas Muria Kudus (PBSI UMK) telah menggelar seminar pada 7 Januari 2022  mengenai kebijakan baru. Kebijakan yang dikeluarkan oleh PBSI UMK berupa beberapa pilihan yang bisa diambil oleh mahasiswanya untuk tugas akhirnya yakni mahasiswa bisa membuat skripsi, jurnal maupun novel.

Meneruskan kebijakan dari pemerintah dengan adanya kampus merdeka, dosen jurusan PBSI UMK membuat kebijakan baru dan telah disetujui oleh jajaran fakultas maupun kampus. Kebijakan tersebut berisikan bahwa tugas akhir mahasiswa untuk syarat kelulusan adalah pembuatan skripsi, kini bisa diganti membuat jurnal ataupun novel.

Pembuatan jurnal atuapun novel tersebut memiliki beberapa persyaratan untuk diloloskan. Jurnal memiliki syarat yakni minimal harus masuk pada Sinta 2. Sedangkan untuk persyaratan dari novel yakni harus memiliki nilai jual.

Pemilihan novel sebagai tugas akhir karena novel merupakan sebuah karya sastra yang bisa menghasilkan nilai jual dan haltersebut bisa dijadikan pekerjaan ataupun pengalaman bagi mahasiwa PBSI, ungkap Lutfa salah satu dosen PBSI UMK .

• 

“Munculnya pemikiran untuk memasukan pembuatan novel ini, terinspirasi dari Sastrasia UPI (Bahasa dan Satra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia).” tambah Lutfa.

Kebijakan ini berlaku pada mahasiswa PBSI angkatan 2019 dan selanjutnya  karena pencetusan mengenai kebijakan perubahan tugas akhir ini terjadi pada akhir tahun 2021 dan disetujui pada awal tahun 2022.

“Sebenarnya kebijakan ini baru dan termasuk terobosan dalam lingkup fakultas. Berharap dari jurusan lain akan mengikuti gerakan kita.” kata Irfai yang menjabat menjadi Ketua Prodi PBSI UMK.

Kebijakan mengenai tugas akhir pada PBSI UMK masih terus dirapatkan untuk memantapkan agar tidak ada kekeliruan, sehingga mungkin ada sedikit perubahan. Namun, untuk pemilihan tugas akhir tersebut memang sudah pasti, tambah Irfai.