Omzet Penjual di Gor Kudus di Masa Pandemi
KUDUS, kudusnet.com– Omzet pedagang kaki lima di Gor Kudus dimasa pandemi stabil. Pandemi tidak mengurangi pendapatan para penjual kaki lima di Gor Kudus. Gor tetap menjadi primadona bagi pemuda, untuk sekadar santai melepas penat bersama teman.
Di Gor kudus banyak sekali pedagang kaki lima yang menyajikan berbagai aneka makanan dan minuman yang menarik minat para pemuda untuk mengujungi Gor Kudus. Selain itu harga makanan dan minuman juga relatif terjangkau. Sehingga Gor Kudus menjadi destinasi yang pas untuk bersantai bersama dengan orang-orang terdekat.
Putri (23), salah satu pedagang kaki lima di Gor. Putri merupakan Ibu dari 2 anak yang bertempat tinggal di Wergu Wetan RT 02. Putri merintis karir berjualan ini sejak tahun 2019. Alasan Putri memilih berjualan karena dia tidak suka kerja yang terikat seperti peraturan yang diterapkan di sebuah pabrik. Faktor ekonomi juga membuatnya memilih berjualan karena menurutnya berjualan merupakan pekerjaan yang santai dan tidak dikejar target.
“Saya sebenarnya ingin bekerja seperti teman-teman mas, tetapi saya juga berpikiran bahwa kerja di pabrik terlalu terikat peraturan, target, dan lain-lain. Makanya saya memutuskan untuk berjualan saja karena berjualan lebih santai dan tidak terikat dengan target dan sebagainya. Hasil berjualan juga lumayan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.” Tutur Putri.
Penghasilan perhari yang didapatkan Putri tidak menentu, seperti di hari Senin dan Selasa, biasanya mendapatkan hasil bersih Rp. 100.000 rb. Sedangkang ketika hari libur seperti hari sabtu dan minggu, Putri bisa mendapatkan omzet Rp. 300-400 Ribu. Putri membuka kedainya pukul 08.00-22.00.
“Jadi begini Mas, untuk penghasilan bergantung sama hari, hari senin dan selasa saya mendapatkan penghasilan Rp. 100.000 Ribu. Itu dikarenakan hari tersebut sedikit pengunjung yang datang. Sedangkan seperti hari sabtu dan minggu, saya bisa mendapatkan omzet RP. 300.000 – 400.000 Ribu. Untuk selanjutnya, saya buka kedai pukul 08.00-22.00.” Tutur Putri penjual kaki lima.
Suka duka yang dialami Putri dalam berjualan di Gor Kudus seperti tentang listrik, karena untuk mendapatkan listrik itu sangat susah apa lagi bila jauh dari tempat instalansi listrik. Seperti sekarang sudah memasuki musim hujan puti sangat kesulitan menentukan tempat berjualan. Untuk Sukanya adalah ketika hari sabtu dan minggu,melihat pelanggan yang banyak dan berimbas sama penaikan omzet.
“Terkadang saya sedih Mas, ketika saya kesulitan mendapatkan saluran listrik,ini dikarenakan jarak jualan saya ketempat sumber listrik sangat jauh. Lalu ketika hujan saya juga kesusahan dalam menentukan tempat berjualan saya, karena jarang ada tempat yang pas untuk berjualan ketika musim hujan. Untuk Sukanya ketika hari sabtu dan minggu, dimana pelanggan saya banyak dan itu sangat berpengaruh sama penghasilan saya. Tutur Putri penjual kaki lima.” (Iwan, Aji)