Sempat Berhenti Jualan, Penjual Martabak Telur Puyuh Menara Kudus Mulai Jualan Lagi

KUDUS, kudusnet.com – Sejumlah sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) yang telah banyak dijajaki oleh para pebisnis kecil sebagai usaha untuk mewujudkan ekonomi produktif. Seperti yang dilakukan Muawanah (50) tahun yang mulai berjualan martabak telur puyuh sejak lima tahun lalu di depan masjid Menara.
Muawanah mengungkapkan bahwa ia berjualan untuk membantu perekonomian keluarganya. Biasanya ia mulai berjualan pukul 09.00 s.d 21.00 WIB bersama temannya Rukiyah (52) tahun.
Harga yang ditawarkan adalah Rp5 ribu untuk setiap satu plastik yang berisi empat buah martabak telur puyuh. Adapun keuntungan yang dihasilkan dalam sehari kira-kira hanya sekitar Rp100 ribu. Sangat tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari yang mayoritas harga makanan naik turunnya tidak stabil.
Makanan yang berbahan dasar tepung dan telur puyuh itu banyak disenangi oleh anak-anak karena rasanya yang enak dan harganya terjangkau. Bisa dibilang martabak telur puyuh merupakan makanan khas daerah Menara yang jarang ditemukan di tempat lain.
“Selama pandemi, saya pernah tidak jualan dua bulan mbak. Waktu itu waktu PPKM yang semua jalan ditutup dan Menara juga ditutup ga ada yang ziarah jadinya ya sepi.” Ujar Muawanah.
Dampak pandemi tidak hanya dirasakan oleh penjual tetapi juga para pembeli. Seperti yang dikatakan oleh Risma (19) tahun sebagai salah satu pembeli langganan Muawanah yang merasa merindukan cita rasa khas martabak telur puyuh buatan Muawanah.
“Tidak tahu kenapa mbak, saya sangat suka martabak telur puyuh ini. Setiap lewat Menara pasti saya sempatkan untuk membeli. Kalau ga beli rasanya kurang afdol karena mungkin lidah saya sudah terbiasa dengan rasanya.” Ungkap Risma. (Novita, Rizka)