Ruqyah Massal Bersihkan Energi Negatif Melalui Terapi Al-Quran Untuk Penyembuhan
KUDUS, Kudusnet.com – Akhir-akhir ini tradisi ruqyah massal sedang naik daun. Beberapa tempat di Ibu Kota kerap sekali menggelar pengajian yang di dalamnya ada pratik ruqyah.
Jama’ah pengajian rutin malam ahad desa Loram Kulon berpartisipasi menjadi pasien ruqyah massal yang diselenggarakan oleh Pak H. Komari. Beliau menyelenggarakan ruqyah massal kedua di rumah Ibu Mas’amah salah satu jama’ah pengajian rutin malam ahad.
Pak H. Komari sebagai praktisi dakwah islam pengajian rutin malam ahad di desa Loram Kulon, isi ceramah yang ia sampaikan kepada jama’ah bersifat incidental.
“Isi pengajian yang saya sampaikan bersifat incidental dan biasanya menyesuaikan, misalnya kemarin memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yaa yang saya sampaikan terkait dengan Maulid Nabi,” tutur Pak H. Komari, Kudus, Sabtu (23/10/2021).
Beliau mempunyai alasan dengan diselenggarakan ruqyah massal. Menurut Pak H. Komari, ruqyah secara umum memang ditujukan untuk menyembuhkan segala macam penyakit dan sudah ada di dalam al-qur’an bahwa ruqyah sebagai petunjuk bagi orang-orang di alam ini.
“Ruqyah secara umum sebenarnya untuk membantu penyembuhan segala macam penyakit, misal secara medis dan non medis. Ruqyah ini bertujuan membersihkan energi negatif pada diri.” tutur Pak H. Komari.
Pak H. Komari menggelar ruqyah massal yang terbuka untuk umum pada kegiatan pengajian rutin khusus ibu-ibu setiap malam ahad di desa Loram Kulon. Sudah dua kali ia menggelar ruqyah massal di pengajian rutin malam ahad.
“Sudah dua kali saya menggelar ruqyah massal ini, yang pertama di rumah ibu Suharti (48) dan yang kedua di rumah Ibu Mas’amah.” tuturnya.
Hal itu membuat warga berinisiatif untuk diruqyah dengan harapan penyakit aneh yang menyerangnya hilang dan tidak ada penyakit batin yang menyerangnya. Adapun dua keluhan yang dialami jama’ah pengajian, yaitu pertama secara medis berhubungan dengan penyakit yang bisa terdeteksi secara medis, sedangkan yang kedua non medis berkaitan dengan perasaan manusia.
“ keluhan yang pertama yaitu secara medis berkaitan dengan penyakit yang sering dialami manusia seperti darah tinggi, lambung, kanker, dan asam urat. Sedangkan yang kedua secara non medis berkaitan dengan perasaan seperti dendam, iri hati, sering cemas, sering disakiti , dan patah hati. Kemarin pasien saya dari daerah Tumpang, Desa Jepang Pakis masih muda diputus pacarnya akhirnya jadi stres.” Tuturnya
Ada macam-macam rekasi orang yang sedang diruqyah bergantung penyakit atau keluhan yang dialaminya. “ Reaksi orang yang diruqyah itu bermacam-macam seperti sering buang air kecil, bersendawa, berkeringat dingin, muntah-muntah, menangis, dan menjerit. Yang paling parah biasanya reaksi mual, nangis, dan berontak karena biasanya orang tersebut mempunyai riwayat penyakit dan tekanan batin.” Tuturnya.
Ruqyah pertama diikuti sebanyak 30 orang dan yang kedua ada 10 orang dipandu oleh Pak H Komari sendiri. “ untuk jumlah pasien di ruqyah kedua ini memang sengaja saya batasi jumlah kuotanya. Karena kalau tidak saya batasi nggak rampung-rampung, bisa sampai malam banget, apalagi saya sendirian tanpa dibantu asisten.” Tuturnya
Metode ruqyah merupakan cara pengobatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Pengobatan diri, caranya melalui bacaan ayat suci al-quran. “Ada terapi chi. Yakni memasukkan energi positif ke dalam tubuh pasien,” tuturnya.
Pada sesi pertama, pasien diajak untuk berzikir dan bersalawat yang dipimpin oleh Pak H. Komari. Pada saat proses ruqyah salah satu jama’ah pengajian rutin bernama Mbak Nah tiba-tiba menangis, mual, berontak, dan menjerit.
“Paling parah Mbak Nah sampai nangis, mual, berontak mungkin dia mempunyai penyakit dan tekanan batin atau masalah yang dipendam.” Ujar Bu Suharti (48).
Bu suharti mengikuti pengajian rutin malam ahad sudah 5 tahun. Beliau merasa senang karena banyak mendapatkan ilmu yang bermanfaat tentang agama. Bukan hanya Bu Suharti saja yang merasa senang, warga lainnya juga merasakan.
“Saya sudah lama menjadi jama’ah pengajian rutin malam ahad, sekitar 5 tahunan mbak. Saya juga senang dengan adanya ruqyah massal ini. Saya merasa beban saya hilang, badan menjadi enteng, intinya saya merasa lebih baik dari sebelumnya.” Tutur Bu Suharti.
Pada saat diruqyah salah satu warga Loram Kulon sudah ada yang sembuh dari penyakit batin, Bu Suharti. Beliau merasakan mual hebat saat ruqyah pertama dan di ruqyah kedua Bu Suharti bersyukur karena sudah sembuh, tidak merasakan reaksi apapun. Menurutnya ruqyah sangat bermanfaat sekali karena bisa menghilangkan energi negatif pada diri manusia.
“ruqyah pertama saya mulai bereaksi mual-mual mungkin karena ada sedikit tekanan batin. Alhamdulliah-nya di ruqyah kedua saya sudah tidak bereaksi apa-apa.” Tutur Bu Suharti (48).
Sementara Bu Mas’amah sebagai tuan rumah ruqyah kedua mengatakan bahwa kegiatan ruqyah massal ini banyak manfaatnya selain sebagai penyembuhan yaitu sebagai penyambung silahturahmi antar warga Loram Kulon khususnya jama’ah pengajian rutin malam ahad.
“ Saya berharap manfaat ruqyah massal ini bisa dirasakan. Salah satunya mebersihkan dari energi negatif untuk ketenangan diri manusia dan adanya kegiatan positif ini diharapkan bisa menyambung silahturahmi antar sesama.” Tutur bu Mas’amah. (Intan)