ads

kudusnet.com

Informasi Lugas dan Terpercaya

Peran Sastra Anak Era 4.0 dalam Pembentukan Karakter Siswa Pancasila

Kudusnet.com
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
Luthfa Nugraheni, M.Pd.

KUDUS, Kudusnet.com –22 Juni 2021 – Pendidikan karakter menjadi salah satu fokus utama dalam mengembangkan generasi muda Indonesia. Sastra anak, khususnya dalam era digital atau Era 4.0, diakui memiliki peran penting dalam membentuk nilai-nilai kebangsaan, termasuk nilai-nilai Pancasila, yang menjadi dasar dan panduan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menyadari hal ini, berbagai inovasi telah dilakukan untuk memasukkan sastra anak ke dalam kurikulum pendidikan sebagai sarana untuk mendidik karakter siswa. Dalam konteks ini, sastra anak tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat edukasi yang mampu mempengaruhi pemahaman dan sikap siswa terhadap nilai-nilai moral, etika, dan kewarganegaraan.

Luthfa Nugraheni, M.Pd, seorang Dosen pendidikan dari Universitas Muria Kudus (UMK), menjelaskan bahwa sastra anak era 4.0 dapat diakses dengan lebih mudah melalui berbagai platform digital. “Anak-anak masa kini dapat dengan mudah menemukan cerita-cerita inspiratif yang mengangkat nilai-nilai kehidupan, termasuk nilai-nilai Pancasila, melalui buku-buku digital, audiobook, dan konten-konten interaktif lainnya,” ungkapnya.

Salah satu contoh keberhasilan penggunaan sastra anak dalam pendidikan adalah integrasi cerita-cerita yang mengangkat semangat persatuan dan gotong royong dalam kurikulum sekolah dasar. “Cerita-cerita seperti ini tidak hanya memberikan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila, tetapi juga menginspirasi anak-anak untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Luthfa Nugraheni, M.Pd.

Penggunaan sastra anak dalam pendidikan karakter juga didukung oleh banyak penulis dan penerbit yang aktif menciptakan karya-karya dengan tema-tema kebangsaan. Mereka melihat bahwa sastra anak bukan hanya tentang menyampaikan cerita yang menarik, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk mendidik generasi penerus bangsa.

Dengan demikian, peran sastra anak dalam era 4.0 sebagai pembentuk karakter siswa Pancasila bukan sekadar sebuah inisiatif, tetapi suatu kebutuhan yang mendesak dalam menyiapkan generasi muda Indonesia yang memiliki kedewasaan moral dan kebangsaan yang kokoh. Pemerintah dan berbagai pihak terkait diharapkan terus mendukung dan mengembangkan pendidikan karakter melalui literasi anak, demi membangun bangsa yang lebih baik di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *