ads

kudusnet.com

Informasi Lugas dan Terpercaya

Tutup Selama Tiga Hari, Objek Wisata Religi Sunan Muria Buka Kembali

Kudusnet.com
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

KUDUS, kudusnet.com Objek wisata religi Sunan Muria akhirnya buka kembali pada hari Minggu (03/01/2021). objek wisata religi Sunan Muria ditutup pada 31/12/2020, berdasarkan peraturan mengenai penutupan objek wisata.

Objek wisata religi Sunan Muria ditutup selama tiga hari sesuai dengan peraturan dari pemerintah guna mencegah penyebaran COVID-19. Penutupan tersebut berdampak bagi warga sekitar yang menggantungkan hidupnya dengan berdagang di objek wisata religi Sunan Muria.

“Penutupan objek wisata akibat wabah Covid ini benar-benar menjadi pukulan bagi saya sebagai pedagang wiraswasta yang biaya hidupnya bergantung dengan hasil penjualan di kawasan objek wisata ini,” ujar Aminarwati, salah satu pemilik kios di kawasan objek wisata Sunan Muria. (05/01/2021)

Penutupan objek wisata yang berlangsung selama tiga hari tersebut akhirnya dibuka kembali pada tanggal 03/01/2021. Kembali dibukanya objek wisata ini disambut dengan hangat oleh para pedagang di kawasan objek wisata religi Sunan Muria.

Alhamdulillah, setelah objek wisata religi Sunan Muria ini dibuka kembali, saya mendapat secercah harapan dan juga pertolongan. Karena dengan dibukanya objek wisata religi Sunan Muria ini saya kembali mendapatkan pemasukan atau pendapatan,” tutur ibu dua anak tersebut.

Dibukanya objek wisata religi Sunan Muria ini menjadi berkah kepada para pedagang karena mulai mendapatkan pemasukan walaupun tidak seberapa

“Saat objek wisata religi Sunan Muria kembali dibuka, mulai ada pemasukan, tapi ya tidak selancar dulu sebelum ada pandemi Covid ini,” tambahnya.

Para pedagang di kawasan Sunan Muria juga berharap pandemi ini segera berakhir agar mereka dapat bekerja sepertyi sediakala.

“Saya dan teman-teman pedagang lain berharap pandemi ini segera berakhir, supaya kami yang menggantungkan hidupnya dengan berdagang di kawasan Sunan Muria ini dapat bekerja seperti sebelumnya,” pungkasnya. (Erika Tsania)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *