ads

kudusnet.com

Informasi Lugas dan Terpercaya

Ciptakan Aplikasi “Ruang BIPA”, Dua Mahasiswa Raih Medal Silver di Kompetisi ISIF 2020

Kudusnet.com
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

KUDUS, kudusnet.com – Kompetisi Karya Ilmiah International Science and Invention Fair (ISIF) 2020 merupakan kompetisi karya ilmiah terbesar di Indonesia yang bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang berkolaborasi dengan Indonesia International Institute Of Life Science (i3L). Kompetisi ini diselenggarakan pada 6-9 November 2020 melalui tatap maya via zoom dikarenakan masih dalam keadaan pandemi covid-19. Terdapat enam kategori dalam kompetesi ISIF ini yaitu Mathematics, Physics, Energy, and Engineering Life Science, Environmental Science, Technology, Social Science, dan Teknologi.

Kompetisi ini diikuti dari berbagai macam Negara, banyak yang mewakili tim Indonesia salah satunya adalah dua mahasiswa dari FKIP Universitas Muria Kudus (UMK) yaitu Novi Auliana Putri (Novi) dan Achmad Ulin Nuha (Ulin) mahasiswa semester 5 program studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (PBSI) yang mampu meraih medal silver atau peringkat ke dua pada kompetisi ISIF 2020.

Di bawah bimbingan Muhammad Noor Ahsin, S.Pd., M.Pd. selaku dosen PBSI UMK,  dalam kompetisi tersebut Novi Auliana Putri dan Achmad Ulin Nuha memilih kategori Social Science dan menciptakan sebuah aplikasi bernama “Ruang BIPA”. Terbesit dibenak dua mahasiswa tersebut, di masa pandemi covid-19 seperti ini akses pembelajaran BIPA akan terhambat. Pada akhirnya, proses pembelajaran BIPA dilakukan secara tatap virtual. Maka dari itu Novi Auliana Putri dan Achmad Ulin Nuha berinovasi menciptakan aplikasi untuk mempermudah proses pembelajaran BIPA bagi pengajar maupun pelajar asing di masa pandemi seperti ini.

“Alasan saya membuat aplikasi “Ruang BIPA” karena terdesak dengan adanya pandemi yang mau tidak mau pemelajar harus belajar dari rumah. Maka dari itu, kami membuat aplikasi ini dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa asing untuk kembali belajar bahasa Indonesia secara praktis.” Tutur Ulin.

Persiapan-persiapan dalam merancang aplikasi “Ruang BIPA” membutuhkan niat, semangat, dan kesabaran yang luar biasa dalam setiap proses perancangannya. Sempat mengalami kesulitan dalam perancangan aplikasi yang dibuat dan beberapa kali mengalami kegagalan. Namun, mereka tetap semangat dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengupayakan keberhasilan produknya.

“Untuk persiapan pembuatannya itu sebenarnya membutuhkan kesabaran yang luar biasa, beberapa kali kami sempat mengalami kegagalan dalam proses perancangannya. Namun, hal itu tidak mematahkan semangat kami.” Ujar Novi.

“Persiapannya sangat rumit, apalagi seperti saya ini tidak memiliki latar belakang sekolah di SMK atau kuliah di fakultas teknik. Jadi, saya harus mempelajari sendiri bagaimana cara membuat aplikasi tanpa coding. Namun begitu, kami tetap semangat dan berusaha semaksimal mungkin dalam mengupayakan keberhasilan produk yang sudah kami buat” Tegas Ulin.

“Ruang BIPA” merupakan aplikasi berbasis android, selain itu aplikasi ini dibekali dengan buku panduan untuk mempermudah ketika mengoperasikannya. Pengoperasian aplikasi ini cukup mudah seperti hal nya aplikasi-aplikasi pembelajaran pada umumnya. Di dalam aplikasi “Ruang BIPA” terdapat berbagai macam menu yang memuat materi-materi dasar Bahasa Indonesia, terdapat pula menu spesial, dan kuis.  Materi-materi yang disajikan sangat menarik karena tidak hanya disajikan berupa tulisan melainkan dilengkapi dengan gambar dan suara.

“Cara pengoperasiannya cukup mudah, karena aplikasi “Ruang BIPA” ini tidak hanya menyajikan materi-materi dalam bentuk tulisan saja. Namun dilengkapi dengan gambar dan suara, sehingga pemelajar BIPA tidak hanya belajar memahami cara penulisan namun bisa juga belajar bagaimana pelafalan bahasa Indonesia dengan tepat. Terdapat berbagai macam menu di dalam aplikasi ini, misalnya menu untuk pakaian, kendaraan, tempat-tempat, tari-tarian bahkan kami juga menyajikan menu spesial yang kami beri nama “Wonderful Indonesia”. Isi di dalam menu spesial tersebut adalah mengenai budaya-budaya masyarakat Kudus, selain itu aplikasi “Ruang BIPA” dilengkapi dengan kuis. Kami juga menyiapkan buku panduan, sehingga mereka dapat membaca buku panduan ketika mengalami kesulitan dalam pengoperasiannya. ” Jelas Novi.

Aplikasi “Ruang BIPA” sendiri sudah pernah dilakukan uji coba dengan pemelajar BIPA. Hasil survei menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka (pemelajar BIPA) menyukai aplikasi tersebut karena cara pengoperasiannya tidak sulit, penjelasannya menarik dan mudah dimengerti.

“Kami jelas sudah pernah menguji coba aplikasi “Ruang BIPA” dengan pemelajar BIPA. Respon mereka sangat baik, mereka juga menyukai aplikasi “Ruang BIPA.”  Tutur Novi.

Untuk harapan ke depan Novi Auliana Putri dan Achmad Ulin Nuha berharap dapat bekerja sama dengan Balai Bahasa Jawa Tengah dan berharap aplikasi “Ruang BIPA” bisa semakin banyak dikenal dan digunakan sebagai media pembelajaran BIPA untuk pengajar maupun pemelajar asing.

“Harapan untuk kedepannya adalah melalui aplikasi “Ruang BIPA” ini, dapat menginternasionalkan Bahasa Indonesia ke berbagai dunia, semakin banyak dikenal dan digunakan sebagai media pembelajaran bagi pengajar maupun pemelajar BIPA, dan saya sangat berharap dapat bekerja sama dengan Balai Bahasa Jawa Tengah.” Jelas Novi.

 “Harapannya aplikasi ini bisa digunakan sebagai pembelajaran, sebagai objek penelitian, dan syukur-syukur aplikasi ini dapat berkembang luas di berbagai PTN atau PTS bahkan Perguruan Tinggi Luar Negeri.” Jelas Ulin. (Vifi Damayanti)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *