ads

kudusnet.com

Informasi Lugas dan Terpercaya

Kisah Sulhadi Tukang Kuli Bangunan yang Gigih

Kudusnet.com
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

JEPARA, Kudusnet.com – Kuli bangunan, profesi yang banyak disepelekan oleh sebagian  orang. Namun tidak banyak orang mengira bahwa menjadi seorang kuli bangunan adalah pekerjaan yang mulia. Terlebih bagi Sulhadi yang berprofesi sebagai kuli bangunan untuk menafkahi keluarganya. Ayah dari tiga orang anak ini sudah 10 tahun menjadi kuli bangunan. Pekerjaan yang dijalaninya sejak 2010 dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarganya ini dia lakukan dengan ikhlas dan senang hati.

Lelaki kelahiran Jepara ini setiap bulanya mendapatkan gaji yang tidak menentu, karena pekerjaannya bersifat harian sehingga saat sedang sakit atau musim hujan maka dia tidak mendapatkan gaji. Walaupun begitu, Sulhadi tetap menerimanya dengan penuh rasa syukur. Karena dia mempunyai prinsip “Berapapun gajinya saya akan tetap mensyukuri itu yang penting saya sudah berusaha semaksimal mungkin dan saya niati ini semua demi mencukupi kebutuhan anak dan istri saya insyaallah ada jalan keluarnya.”semangat hidupnya adalah ketiga anak-anaknya. Walaupun memiliki tiga orang anak, Sulhadi tidak merasa beban hidupnya bertambah malahan dia merasa hidupnya sekarang lebih bahagia. Ketiga anak Sulhadi udah sekolah semuanya. Dengan kondisi ekonomi seperti ini, Sulhadi berusaha dengan baik mengatur pengeluaran yang diperlukan keluarganya.

Selain karena sudah menjadi keahliannya, alasan lain mengapa Sulhadi memilih bekerja sebagai kuli bangunan adalah, karena tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikannya. Karena Sulhadi hanya lulusan SD dan dia tetap mensyukuri hal itu. Sekarang ini banyak sekali orang yang tidak mempunyai pekerjaan, bahkan banyak yang gengsi untuk bekerja sebagai kuli bangunan. Tetapi Sulhadi tetap tersenyum ketika pergi bekerja sambil membayangkan ketiga anaknya yang pergi ke sekolah.

Semua pekerjaan pasti ada rintangan dan hambatannya, itupun yang dialami Sulhadi selama dirinya bekerja sebagai kuli bangunan. Mulai dari gaji yang kadang telat dibayar, cuaca yang tidak menentu sehingga pekerjaan terhambat, bahkan pernah ditipu mandor sampai semua uangnya dibawa kabur oleh mandor tempat dirinya bekerja. Tapi semua itu Sulhadi anggap sebagai ujian dari Allah agar dirinya selalu bersyukur dengan apa yang telah diterimanya selama ini.

Jika libur kerja, Sulhadi selalu menyempatkan diri untuk pulang ke rumah bertemu anak dan istrinya. Karena dengan bertemu keluarganya akan mengobati rasa lelah selama bekerja. Walau Ia miskin harta di Dunia, tetapi ia tidak miskin kasih sayang dari keluarganya. Sulhadi pun selalu mengajak anak-anaknya untuk belajar mengaji karena Ia selalu ingin menjalani hari demi hari menjadi semakin lebih baik. Di usianya yang ke 48 tahun, Sulhadi semakin sadar bahwa dirinya semakin tua, dan dia tidak ingin meninggalkan anak-anaknya dalam keadaan tidak mengerti ilmu agama, karena baginya ilmu agama adalah hal yang wajib dimiliki oleh semua orang muslim.

Menjadi kuli bangunan sudah dijalani Sulhadi dari tahun 2010. Kuli bangunan yang selalu mengenakan peci ini dikenal oleh banyak orang, mungkin karena mempunyai ciri khas yang berbeda dari orang lain, maupun sikap ramah dan penuh semangatnya yang dia tunjukan setiap saat sehingga membuat banyak orang mengaguminya. Inilah yang membuat Sulhadi dikagumi dan dihormati oleh teman-temannya. (Muhammad Rizza)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *