ads

kudusnet.com

Informasi Lugas dan Terpercaya

Aizzatun Nafisah, Pejuang IPPNU Sejak Duduk di Bangku MTs

Kudusnet.com
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Aktivitasnya sebagai penggerak, sudah dijalani perempuan bernama Aizzatun Nafisah sejak masih remaja, tepatnya saat masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs). Pilihannya untuk mengabdikan seluruh proses hidupnya di organisasi pelajar NU sejak remaja tersebut, membuahkan amanah dari kader-kader lainnya, untuk memimpin organisasi pelajar putri NU yang tergabung dalam IPPNU. Diusia 16 tahun sudah menjadi ketua dan bersekolah di MA Nu Banat Kudus.

Semangat berproses yang dimiliki oleh wanita kelahiran Kudus, 14 Mei 2004 tersebut menjadikannya sebagai seorang pribadi yang tangguh dan tidak mudah mundur menginggalkan proses yang telah ia lalui bertahun-tahun.

Dirinya memiliki dedikasi yang tinggi terhadap generasi bangsa terutama terhadap para pelajar putri, spirit dedikasi tersebut mendorongnya untuk terlibat aktif ke dalam organisasi kaderisasi. Kini dia aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, bahkan ia didapuk sebagai Ketua Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Kudus, tepatnya Ranting Desa Kesambi.

Kepercayaan yang ia dapatkan tersebut tidak disia-siakan. Seluruh tenaga dan pikiran ia kerahkan untuk membesarkan organisasi yang dipimpinnya. Terkadang juga ikut serta dalam kegiatan sosial di desa.

Banyak kewajiban dan tanggung jawab yang harus di emban dipundaknya. Namun, semangatnya tidak pudar seiring dengan tekad dan keyakinan, selama organisasinya baik apapun akan ia lalui, meski harus sedikit berkorban banyak hal.

“Saya memiliki tanggung jawab yang besar dan sudah diamati sebagai ketua. Jadi saya dahulukan kebutuhan dan kepentingan organisasi, saya tidak perduli bagaimana dengan saya sendiri. Terpenting organisasi bisa hidup, aktif dan masif,” ucapnya saat ditemui reporter kudusnet.com di kediamannya di Rt. 02 / Rw. IX Desa Kesambi Mejobo Kudus, Selasa (17/11/2020).

Wanita yang akrab disapa Izzah tersebut memulai prosesnya di IPPNU semenjak ia masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah. Di usia sebelia itu, dia sudah dikenalkan oleh senior-seniornya terhadap NU dan IPPNU. Tidak heran jika dirinya banyak tahu soal wawasan ke NU-an dan juga wawasan ke IPPNU-an.

Baginya menjadi Ketua IPPNU bukanlah hal yang perlu dibanggakan secara berlebihan, meski sebenarnya prosesnya hingga bisa sampai di titik ini terbilang cukup melelahkan dan tidak jarang mengundang duka. Justru dia merasa terbebani jika semua orang percaya dan memiliki harapan besar kepadanya dan ternyata dirinya tidak bisa memberikan seperti harapan mereka.

“Saya punya mimpi besar, agar bagaimana Pelajar Putri Nahdlatul Ulama bisa terangkat karena memiliki segudang prestasi, dengan begitu saya akan merasa senang dan bangga karena itu berarti saya tidak sia-sia selama ini mengorbankan banyak waktu untuk IPPNU,” ujar putri bapak Suhadi dan ibu Kusni. (Nurul Lailatul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *