Usaha Tempe Tak Terdampak oleh COVID-19
KUDUS, kudusnet.com – Usaha pembuatan tempe tak terdampak oleh adanya COVID-19. Pemilik usaha tempe mengatakan bahwa penjualan tempe selama masa pandemi ini tidak mengalami penurunan. Padahal banyak sekali usaha yang mengalami kerugian akibat adanya COVID-19.
“Alhamdulillah, usaha saya ini tidak terdampak oleh adanya korona. Menurut saya, hal ini karena tempe merupakan makanan bagi masyarakat menengah ke bawah dan harganya juga terjangkau. Saya menjualnya dengan harga Rp2000 saja,” ujar Hayati, pengusaha tempe di desa Japan saat ditemui pada Senin (26/10/2020).
Usaha ini sudah dijalani sejak lama, dan hanya mempekerjakan 3 orang karyawan. Meskipun demikian dalam satu hari bisa membuat 400 bungkus tempe, dan menjual kurang lebih 400 tempe.
“Usaha ini sebenarnya sudah saya jalani sejak lama. Usahanya sebenarnya kecil-kecilan, tempatnya juga di rumah, karyawannya pun hanya 3 orang. Tapi 1 hari bisa membuat sekitar 400 tempe,” ungkapnya.
Jumlah penjualan tempe juga tidak mengalami perubahan meskipun dalam masa pandemi ini.
“Jumlah tempe yang terjual tidak mengalamai perubahan. Sebelum masa pandemi maupun saat masa pandemi seperti sekarang ini saya dapat menjual kurang lebih 400 tempe dalam satu hari. Untuk pemasarannya itu saya setorkan ke beberapa penjual sayur dan warung-warung yang ada di desa sekitar, ada juga beberapa penjual keliling yang mengambil tempe di rumah,” tambahnya. (Erika Tsania)