Daya Beli Kasur Kapuk di Jawa Menurun
PATI, Kudusnet.com– Di era sekarang ini, daya beli masyarakat untuk membeli produk kasur berbahan kapuk mengalami penurunan. Permintaan kasur kapuk di area Jawa Tengah terus berkurang.
Perlu diketahui bahwa desa Karaban merupakan sentra pembuatan kasur, bantal, dan guling yang berbahan dasar kapuk. Di Karaban banyak dijumpai pabrik pembuatan kasur kapuk, biasanya pabrik mempekerjakan 4-8 orang pekerja. Kasur kapuk merupakan ciri khas di desa Karaban.
Menurut salah satu pengusaha kapuk, “Permintaan kasur kapuk yang menurun itu hanya terjadi di Jawa. Untuk di luar Jawa, yakni daerah Sumatra dan Kalimantan permintaan kasur kapuk tetap tinggi. Biasanya para pengusaha kasur kapuk mengirim satu kontainer truk kasur kapuk dari Desa Karaban untuk dijual di Sumatra dan Kaimantan. Sistem penjualannya dengan cara berkeliling dari kota ke kota di dua daerah itu”. Tuturnya.
Produsen kasur kapuk di daerah Pati yang beralamat di desa Karaban yang merupakan pembuatan kasur terkena imbasnya. Salah satu warga yang merupakan pemilik usaha kasur kapuk mengatakan, permintaan kasur kapuk sudah jarang karena perubahan masa ke masa mengikuti tren springbed dan busa. Kebanyakan permintaan para konsumen yang ada di Pati, Rembang, Jepara, dan Kudus sekarang lebih memilih springbed dan busa.
“Tetapi masih ada juga permintaan kasur kapuk dan itupun jarang. Kebanyakan permintaan konsumen sekarang seperti springbed, busa dan perabotan rumah tangga, yakni lemari, rak dapur, dan jemuran baju”. Ujar Bapak dua anak tersebut saat ditemui redaksi kudusnet.com pada Selasa, (13/10).
(Nurin Kurniawati)