KISAH SI MANIS DI MUSEUM JENANG
KUDUS, Kudusnet.com-Museum jenang, menjadi tujuan wisata terutama untuk lebih mengenal jenang. Jenang merupakan oleh-oleh khas Kudus Jawa Tengah yang terbuat dari tepung beras ketan, santan kelapa dan gula Jawa. Walaupun sekarang sudah dibuat dengan aneka rasa seperti Durian, Jahe, Wijen, Susu, Strowbery dan lain sebagainya, namun Jenang Kudus tetap mempertahankan keaslian warna coklatnya dengan gula Jawa.
Dibalik pembuatan jenang tersebut, ada salah satu cerita asal-usul mengenai terbentuknya makanan khas Kudus ini. Jenang diyakini berhubungan erat dengan cerita Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, kabupaten Kudus, Provins Jawa Tengah. Cerita tersebut juga berhubungan dengan kisah perjalanan Sunan Kudus dan syech Jangkung. Awal cerita Mbah Depok Soponyono sedang bermain burung dara dengan cucunya di tepi cerita. Cucunya tercebur danhanyut disungai. Akhirnya anak tersebut ditolong oleh beberapa warga.
Sunan Kudus yang sedang melewati tempat tersebut menghampiri kerumunan warga yang sedang panik. Sunan Kudus memberipendapat bahwa anak tersebut telah tiada. Namun Syech Jangkung menatakan bahwa anaktersebut masih hidup, hanya mati suri. Kemudian syeck jangkung meminta ibu-ibu membuat bubur gamping dan menyuapi si anak untuk membangunkannya. Bubur gampingyang terbuat dari tepung beras, garam, dan santan kelapa disebut sebagaijenang. Kemudian Sunan Kudus bersabda, “Suk nek ono rejaning zaman wong kaliputu uripe soko jenang.” Artinya suatu saat kelak sumber kehidupan warga desa kaliputu berasal dari pembuatan jenang.sebagai rasa syukur atas berkah dari pembuatan jenang warga desa kaliputu mengadakan kirab tebokan atau disebut arak-arakan jenang.
Kisah tersebut terpampang jelas dalam museum jenang sebagai sumber informasi kisah di zaman tempo dulu. Pembuatan jenang juga diilustrasikan beberapa patung sebagai pengenalan pembuatan jenang yang kualitasnya masih dijaga dengan baik. Museum jenang juga memberikan informasi mengenai generasi jenang Mubarok.
Sherlya Melinda