JAMU TIDAK HARUS DI GENDONG
Kudusnet.com, penjual jamu tradisional sekarang ini masih dapat kita jumpai diberbagai desa maupun kota. Penjual jamu biasanya menjual dengan cara di gendong tetapi sekarang ini banyak juga yang menjual dengan bersepeda, menggunakan sepeda motor, bahkan dengan mendorong gerobak. Alasannya untuk mempermudah saat menawarkan dagangannya dan juga tidak begitu melelahkan.
Salah satunya penjual jamu tradisional asal Desa Mranak Demak. Kamis (13/12/19) Mbak Ning mendorong gerobaknya berkeliling kampung untuk menjual dagangannya. “Sudah sekitar lima belas tahun menjual jamu, tetapi baru sekitar tujuh tahun menggunakan grobak. Alasannya ya lebih mudah saja tidak ribet, kalau digendong itu nanti kalau ada pembeli harus nurunin nanti digendong lagi, jadinyan capek. Kalau dengan gerobakkan lebih cepat” kata Mbak Ning (41).
Rini (30) pembeli jamu mengatakan “memang ciri khasnya penjual jamu itu menggendong tetapi kalau zaman sekarang ya sudah jarang, mereka lebih senang menggunakan sepeda atau gerobak untuk berjualan mungkin karena cepat saja. Kalau saya pribadi mau menggendong atau menggunakan gerobak sih sah-sah saja yang terpenting itu masih ada penjual jamu tradisional agar jamu itu tidak punah. Karena anak muda sekarang jarang yang mau minum jamu”. Zaen