ads

kudusnet.com

Informasi Lugas dan Terpercaya

Tiga Mahasiswa PBSI Pentaskan Tarian Kidung Wahyu Kolosebo

Kudusnet.com
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

KUDUS, Kudusnet.com- Tarian Kidung Wahyu Kolosebo yang dipentaskan oleh Intan, Nunung, dan Sari terlihat sangat anggun dan menarik. Tiga mahasiswi PBSI semester satu tersebut, memakai pakaian jawa dengan baju kebaya warna kuning menyala dengan bawahan jarik dan dilengkapi ikat kepala. Aksesoris tersebut membuat penampilan tiga gadis cantik ini semakin eksotis.

Tarian yang diiringi dengan tembang jawa membuat bulu kuduk berdiri. Tiga mahasiswa ini menari dengan lembut nan anggun dengan senyuman yang terpancar dari bibirnya. Seraya mengikuti tembang jawa dengan menggerak-gerakkan pinggul dan memainkan tangan dengan sangat lembut, membuat penonton sangat menikmati tarian tersebut.

Ketiga mahasiswa tersebut mementaskan tarian dalam acara Festival Bulan Bahasa yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesi, Kamis (31/10/2019). Selain menampilkan tari, mereka juga mengolaborasikan tarian dengan puisi.

Tidak hanya mengolaborosikan puisi saja, tetapi juga dibumbui dengan drama yang dimainkan Kim, Elang, Johan. Tiga mahasiswa lelaki terebut memakai pakaian atasan heam warna putih dan dongker, dilengkapi celana jin dan sarung. Drama yang mereka mainkan  mengangkat tema Kemerdekaan.

Mimik wajah yang mereka peragakan masih terlihat seperti orang bingung, mungkin lupa dengan naskahnya. Tetapi mereka bisa mengondisikan hal tersebut. Mereka menggunakan properti seperti bendera belanda dan pedang.

 Ada beberapa adegan yang mencuri perhatian penonton seperti adegan perang yang membuat penampilan semakin menarik, tegang dan lucu sehingga suasana diruangan tersebut semakin hidup.

Saat ditanya, mereka mengakui bahwa pentas yang ditampilkan persiapannya mendadak. “Kami diberitahu kepada panitia itu mendadak, dan kami tidak tahu mau menampilkan apa. Jadi kami membuat tarian, itu saja latihannya baru tadi malam,” tutur Intan.

“Kalau pementasan drama kami baru latihan di sini, itu juga tanpa naskah jadi kita otodidak,” tambah Johan Meskipun mereka mempersiapkan pementasan dengan kurun waktu yang relatif sedikit. Tetapi pementasan mereka sangatlah bagus. Sampai-sampai semua penonton antusias untuk mengabadikan momen tersebut di gawai mereka. Apalagi ketika menari dengan diiringi lagu jawa, membuat bulu kuduk berdiri semua. (Zakiyah Al Mabruroh).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *