PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UMK HADIRKAN PAKAR BIPA
KUDUSNET.COM– Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muria Kudus (UMK) menghadirkan Pakar BIPA Wati Istanti, M.Pd. yang merupakan dosen Prodi PBSI Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNNES.
BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing) adalah program pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia (Berbicara, Menulis, Membaca, Dan Mendengarkan) bagi penutur asing.
Acara kuliah umum dengan tema “Pengajaran BIPA Sebagai Karier dan Media Diplomasi” telah dilaksanakan pada Selasa (18/12/2018) bertempat di Ruang Seminar Gedung J lantai 5 UMK.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Mila Roysa, M.Pd., selaku ketua Prodi PBSI. lebih dari 100 mahasiswa yang hadir nampak antusias mendengarkan materi yang disampaikan oleh narasumber.
Dalam acara tersebut, narasumber menyampaikan materi tentang pengajaran BIPA sebagai karier dan media diplomasi. Tentang keunggulan mengenai progam BIPA, kelemahan atau kendala pengajaran BIPA dan tantangan pengajaran BIPA. Selain memberikan materi, Wati Istanti juga mengajak mahasiswa untuk berdiskusi bersama mengenai materi yang telah disampaikan.
Sejak diikrarkan sebagai bahasa nasional pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, dan ditetapkan sebagai bahasa negara dalam Pasal 36 UUD 1945, bahasa Indonesia hingga saat ini telah mengalami perkembangan sangat pesat.
Seiring kemajuan yang dicapai oleh bangsa Indonesia di era global saat ini, peran Indonesia dalam pergaulan antarbangsa juga telah menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang dipandang penting di dunia. Bagi mahasiswa yang siap menjadi pengajar/tutor BIPA, mereka harus mempunyai pengetahuan kebahasaan dan keterampilan mengajar.
Wati Istanti menambahkan, “Dalam mata kuliah BIPA, mahasiswa belajar pemahaman lintas budaya di mana mahasiswa harus aktif mencari informasi tentang negara-negara tetangga dalam hal budaya dan bahasanya, yang pada umumnya merujuk ke negara-negara yang bekerjasama dengan RI dalam Program Darmasiswa RI. Mahasiswa juga harus mempelajari kurikulum, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) BIPA serta praktik mengajar yang disebut Microteaching BIPA.”
Fatika salah satu mahasiswa yang hadir dalam acara kuliah umum tersebut menyatakan kuliah umum ini bermanfaat bagi mahasiswa. Dia juga menambahkan bahwa dia sangat berharap acara tersebut dapat diselenggarakan tiap tahunnya.
“Kegiatan Seminar pengajaran BIPA ini sesuai dengan visi dan misi Prodi PBSI FKIP UMK, yaitu Program studi (S1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mempunyai visi menjadi pusat Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berdaya saing global tahun 2035 yang berorientasi kearifan lokal untuk menghasilkan lulusan yang unggul.”
Mila Menambahkan, “Prodi PBSI UMK memiliki misi pertama, menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia yang berkualitas, berbasis kearifan lokal, berdaya saing global dengan nilai santun, cerdas, dan berjiwa wirausaha. Kedua, menyelenggarakan penelitian dan pengembangan keilmuan bahasa dan sastra Indonesia berorientasi kearifan lokal dan berdaya saing global. Keempat, menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat bidang bahasa dan sastra Indonesia berorientasi kearifan lokal dan berdaya saing global. Keempat, Meningkatkan kerjasama strategis dengan stakeholder untuk meningkatkan kualitas dan daya saing global.”
Rika Ayu Wulandari mengatakan bahwa “Saya sangat senang, karena Prodi PBSI bisa menghadirkan Pakar BIPA berkelas Internasional. Saya berharap mahasiswa bisa mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki.” (Maulana, Amin)